Energy Storage System (ESS), sistem ini mengambil kelebihan dari sistem On Grid dan sistem Off Grid sehingga dapat disebut juga sebagai sistem Hybrid. Sistem ini mempunyai komponen utama yaitu Hybrid Inverter dan Baterai. Hybrid Inverter berfungsi untuk mengubah listrik DC (arus searah) menjadi listrik AC (arus bolak-balik) dan juga sebaliknya. Dan mempunyai komponen pendukung yaitu, Energy Management System (EMS), Battery Management System (BMS), dan Control and Distribution Cabinet.
Mode Operasi
Sistem ini dapat beroperasi dengan mode terhubung jaringan listrik PLN (grid) dan juga dengan mode terputus dari jaringan listrik PLN (grid). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan mode operasi berikut :
1. On Grid mode
Pada mode ini sistem beroperasi dengan terhubung jaringan listrik PLN (grid), Hybrid Inverter berfungsi sebagai Grid Stabilization, yaitu menstabilkan grid dengan cara menambah daya (discharge baterai) atau menyerap daya (charge baterai) dari grid.
2. Micro Grid mode
Pada mode ini sistem terputus dari jaringan listrik PLN (grid), Hybrid Inverter bertindak sebagai grid creator (memberikan sinyal referensi) untuk kemudian disinkronkan oleh solar inverter untuk beroperasi mensupply beban bersama-sama. Apabila beban lebih kecil dari energi yang dihasilkan oleh tenaga surya, maka hybrid inverter akan mencharge baterai dari selisih daya tersebut. Jika beban lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh tenaga surya maka hybrid inverter akan mengambil energi yang tersimpan dari baterai untuk membantu mensupply beban.
3. Off Grid mode
Pada mode ini, Hybrid Inverter mampu beroperasi secara mandiri (stand alone) untuk mensupply beban tanpa terhubung dengan pembangkit lain, menggunakan energi yang tersimpan dalam baterai.
Keuntungan
Energy Storage System (ESS) ini mempunyai keuntungan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas daya pada jaringan listrik, dengan cara menstabilkan tegangan dan frekuensi listrik.
2. Peak shaving, dapat mengurangi kinerja generator atau mengurangi pemakaian listrik dari jaringan PLN (grid) pada saat beban puncak.
3. Menstabilkan output dari pembangkit listrik energi baru terbarukan
4. Jika jaringan listrik PLN (grid) bermasalah/padam, sistem ini masih dapat beroperasi dengan menggunakan mode microgrid/off grid.